WELEM

WELEM.

REFAN CREW

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

REFAN

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

REFAN

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

REFAN

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sabtu, 06 Desember 2014

Lirik Lagu Natal - Lilin Kecil By Refan Voice

“LILIN KECIL”
By Refan Voice Crew


“LILIN KECIL”
By Refan Voice Crew

Ketika malam datang menjelang
Merangkul bumi dan isinya
Bayi mengusik lilin yang hampir terpadam
Diakhir perjalanan panjang

Disaat Natal kembali ada
Mengingatkan akan kisahNya
Disaat kidung semawi mulai bergema
Kembali ku sujud padaMu
Reff :
Lilin–lilin kecilpun kembali teranglah
Bersinar dalam kegelapan
Satu yang kuingini …dihari yang bahagia
Lilin ini masih bersinar
Walau dihempas angin basah oleh sang hujan

Lilin ini masih bersinar.

Kamis, 30 Oktober 2014

Artikel : REFORMASI YANG SESUNGGUHNYA

Source : Dihimpun Dari Berbagai Sumber Website Kristen
Oleh : Welem Maniyeni (Leader and Webmaster Refan Voice)

( SEBUAH REFLEKSI DI DALAM MEMAHAMI MAKNA REFORMASI 1517 DI DALAM KONTEKS PERINGATAN HARI REFORMASI 31 OKTOBER 2014 )

Setiap kali, ketika kita mendengar istilah Reformasi, maka kita akan langsung diingatkan pada suatu peristiwa dalam sejarah Gereja yang terjadi 497 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 31 Oktober 1517 sebagai momentum lahirnya "suatu pembaharuan secara rohani " seperti yang diteriakkan di seluruh Eropa pada permulaan abad keenam belas. Hal apakah yang menjadi begitu penting bagi kita sebagai orang percaya untuk selalu memperingati & mengingat akan Hari Reformasi tersebut ?
Ketika kita mencoba untuk melihat kembali catatan sejarah Gereja, kita akan melihat , menemukan dan menyadari Waktu Kairos dari Allah yang secara jelas terjadi di dalam sejarah kehidupan kita sebagai umat pilihan-Nya. Hal ini berarti bahwa di dalam sepanjang sejarah Gereja, Allah memakai beberapa peristiwa sebagai kairos ( momentum ) untuk memberikan suatu peringatan, pelajaran iman, teguran, pernyataan bagi umat pilihanNya. Demikian pula ketika kita melihat bahwa Reformasi 31 Oktober 1517 tersebut berkembang dan akhirnya menjadi suatu gerakan yang besar dan merubah kehidupan gereja dan orang percaya secara radikal, maka kita harus menyadari bahwa Peristiwa Reformasi ini merupakan kairos, di mana di dalamnya Allah ingin memberikan beberapa pelajaran iman yang penting bagi kehidupan umat pilihanNya. Itulah sebabnya peringatan akan peristiwa Reformasi 497 tahun yang lalu akan selalu menjadi penting untuk diperingati dan selalu relevan untuk dijadikan panduan di dalam kehidupan kita hari ini.
Berbicara tentang Reformasi di dalam kerangka berpikir seperti di atas, maka kita tidak hanya melihat bagaimana Gereja yang bobrok diperbaharui (1513-1520), tatanan kehidupan social masyarakat di Eropa yang diperbaiki (1522-1546), tetapi Bagaimana momentum Reformasi yang terjadi 496 tahun yang lalu juga berbicara secara spesifik di dalam kehidupan kita sebagai orang percaya di dalam abad empat puluh-an ini. Itulah sebabnya di dalam menyambut hari Reformasi pada tanggal 31 Oktober 2014 ini, sebagai orang percaya, kita diharapkan dapat menemukan makna Reformasi yang sesungguhnya di dalam kehidupan kita sebagai orang percaya di tengah-tengah dunia yang penuh dengan berbagai tantangan. Ada beberapa pokok penting yang perlu kita renungkan bersama-sama, yaitu :
1.       Mengapa kita memerlukan Reformasi ?
Reformasi menjadi begitu penting dan semakin mendesak bagi kehidupan orang percaya hari ini oleh karena 2 kondisi, antara lain:
a.       Kehidupan kita sedang berada di dalam suatu transisi, yang ditandai dengan :
-          Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi yang telah mengarahkan kita kepada pembentukan Christian -cyberlife ( Kehidupan kita sebagai orang percaya di dalam dunia yang tidak nyata ). Selain itu juga,
-          Lahirnya generasi baru ( yang lahir pada tahun 1990 hingga saat ini ) yang disebut dengan "X Generation" yang memiliki gaya hidup hidup, cara berpikir dan pengalaman rohani yang cenderung didasarkan atas pemahaman & pengalaman pribadi ketika berinteraksi dengan trend kebudayaan postmodernisme yang menjadi warna bagi abad 40 an ini.
-          Terjadinya berbagai situasi yang unpredictable ( yang tidak dapat dimengerti dan diduga ) yang cenderung membentuk suatu opini di dalam kehidupan orang percaya hari ini sebagai suatu kehidupan yang selalu mempertanyakan "Di manakah Allah ? Mengapa Allah tidak bertindak untuk membuat sesuatu menjadi lebih baik ?"
b.       Kehidupan kita sedang mengalami Krisis yang besar, antara lain :
-          Krisis Pikiran : Kebanyakan dari kita ketika mengenal Allah hanyalah sebatas apa yang dimengerti dan diterima secara kala sehat, dan bukan di dasarkan atas pengalaman kita ketika bergaul dengan Allah melalui FirmanNya dan penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari.
-          Krisis Emosi : Banyak orang yang hari ini mengalami kekosongan jiwa, sehingga kehidupannya menjadi meaningless ( tidak berarti apa-apa ) dan cenderung berpusat pada kemampuan diri sendiri dan bukan kepada Allah.
-          Krisis Kehendak : Kehidupan kita yang seringkali tidak mampu membedakan antara keinginan daging yang berorientasi pada kehendak kita sebagai manusia berdosa dan kebutuhan rohani sebagai cermin akan ketaatan terhadap kehendak Allah.
Berangkat dari 2 kondisi tersebut di atas, jelaslah bagi kita bahwa tanpa reformasi yang sesungguhnya di dalam kehidupan kita sebagai orang percaya, maka tidak akan mungkin kita memiliki kehidupan yang berarti di dalam dunia ini.
2.       Jika Reformasi penting, maka Reformasi yang seperti apakah yang kita butuhkan ?
Kebutuhan akan Reformasi yang sesungguhnya ditengah-tengah kondisi zaman yang seperti ini begitu sulit didefinisikan dan dijadikan pegangan. Tetapi dengan pemahaman yang sungguh akan keberadaan kita dan kehendak Allah di dalam kehidupan kita, maka kita membutuhkan Reformasi yang :
a.       Kembali kepada kebenaran Firman Tuhan sebagai dasar satu-satunya dan otoritas tertinggi di mana di atas Firman Tuhanlah kita membangun kehidupan ini ( Kolose 2:6-7). Di atas dasar Firman Tuhan yang berotoritas inilah kita akan mampu menghadapi segala tantangan yang ada, transisi yang terjadi dan krisis yang sedang melanda kehidupan kita saat ini.
b.       Berpegang pada kebenaran Allah dan hidup di dalamnya serta senantiasa menjadi seorang yang siap mempertanggung jawabkan iman kita berdasar pada kebenaran Allah ( 1 Timotius 4:13-16; 2 Korintus 4:2,5-7 ). Dengan demikian kita menjadi seorang percaya yang memiliki identitas yang jelas dan pegangan yang benar di dalam kebenaran yang sejati.
c.        Menyadari dan mengakui keberadaan dan kedaulatan Allah sebagai pernyataan iman yang tertinggi dalam kehidupan kita sebagai orang percaya ditengah-tengah situasi yang mungkin saja tidak mendukung pertumbuhan Rohani kita ( 2 Tim 1:12; Filipi 3:10; Roma 11:33-36 ).
Ketika kita sebagai orang percaya, memahami ke-3 kebutuhan di atas sebagai kebutuhan dasar dalam kehidupan rohani kita maka kita sedang berada di dalam dinamika kehidupan Reformasi yang sesungguhnya.
3.       Bagaimana kita menghayati makna Reformasi yang sesungguhnya ?
Kebutuhan akan Reformasi yang sesungguhnya akan membawa kita untuk memasuki dimensi yang baru di dalam memperingati akan hari Reformasi tahun 2014 ini, dimana kita tidak hanya memahami dan bersyukur untuk pekerjaan Tuhan yang luar biasa bagi kehidupan orang percaya di Eropa, 496 tahun yang lalu; tetapi kita juga dibawa untuk melihat dan menghayati spirit ( semangat ) dari momentum Reformasi pada tahun 1517 tersebut sebagai dinamika yang hidup bagi kehidupan kita hari ini, ketika kita memperingati hari Reformasi pada tahun 2014 ini.
Untuk menghayati spirit dari Reformasi tahun 1517 di dalam konteks Reformasi tahun 2014 ini, kita akan melihat 4 semangat yang perlu kita pelihara terus kobaran apinya sehingga tetap hidup dalam kehidupan kita dan bersinar bagi kehidupan orang lain, yaitu :
a.       Spirit of realize ( Menyadari Realita kepentingan anugerah Allah di dalam kehidupan kita )
Untuk menjadi seorang yang menyadari realita anugerah Allah, kita harus mulai belajar untuk menyadari bahwa kehidupan ini Tidak pernah terlepas dari Allah karena kehidupan kita didesain begitu rupa oleh Allah untuk selalu bergantung kepadaAllah sehingga dengan demikiankehidupan ini akan diatur mengikuti kehendak Allah, yang berhak memiliki dan menggunakan hidup kita hari ini untuk kemuliaan bagi NamaNya semata ( Roma 12:1 )
b.       Spirit of offering ( Membawa kehidupan kita di hadapan Allah ) Untuk menjadi seorang yang memiliki hidup yang berkenan kepada Allah, kita harus belajar Untuk senantiasa menjalankan apa yang dikatakan oleh Paulus di dalam Roma 12:1, yaitu :
-          Membawa kehidupan kita sebagai persembahan yang hidup, kudus & yang berkenan pada Allah
-          Memberikan kehidupan yang terbaik, hati yang paling suci dan pikiran yang paling murni di hadapan Allah.
c.        Spirit of Likeness ( Menjadi serupa dengan Gambaran Kristus )
Kehidupan dalam semangat reformasi yang sesungguhnya ditandai dengan kerinduan, ketekunan
dan harapan untuk menjadi serupa dengan gambaran anakNya, di mana di dalamnya seorang
percaya akan menyesuaikan kehendaknya dengan kehendak Allah, menjadikan rencana Allah
sebagai tujuan dari kehidupannya dan melihat pimpinan dan petujuk Allah sebagai Kompas dalam
perjalanan kehidupannya ( Roma 8:29 ).
d.       Spirit of Change ( Mengalami perubahan dalam kehidupan ini )
Kehidupan di dalam semangat Reformasi yang sesungguhnya akan menjadikan kehidupan kita
Mengalami perubahan yang radikal, nyata dan sungguh-sungguh, sehingga Perubahan tersebut
tidak hanya nampak dari perkataan, sikap kita saja, tetapi lebih daripada itu, yaitu perubahan yang terjadi di dalam kehidupan kita akan merubah kehidupan orang lain juga sehingga kehidupan kita akan dikenal sebagai kehidupan yang memberikan dan membawa perubahan di dalam kehidupan seseorang ( Roma 12:2 ). "Semangat Reformasi yang sesungguhnya".. mungkin merupakan suatu refleksi yang patut kita pikirkan bersama ketika kita memperingati Hari Reformasi pada tanggal 31 Oktober 2014. Bagaimana dengan kehidupan Rohani kita hari ini ? Sudahkah semangat Reformasi yang sesungguhnya menjadi bagian dari Dinamika kehidupan iman dan pertumbuhan Rohani kita hari ini ?

“YA TUHAN YESUS KIRANNYA DIUSIA REFORMASI GEREJA KE – 497 ini AJARKANLAH KAMI AGAR KAMI DAPAT MEREFORMASIHKAN IMAN PERCAYA KAMI”

Lirik Lagu Rohani Daerah Alor : Alahsalah Homikang

Lirik Lagu Rohani Daerah Alor : Alahsalah Homikang

Alahsala homikang gatang fui gawa meli
Deta riang ta sama yal ari domi galor
Yesus de o kafani akun ari rima we rifoni ge
Tei tei mia tei mia amage afeng mia
Akun ari homi e sorga we om galek

Allah sungguh amat baik tanganNya kuat perkasa
Ia menjaga membimbing hari ini slamanya
Yesus dengan firmanNya siang dan malam tiada lupa allah
Sampai dimana mana walau dinegeri orang
Siang atau malam selalu ingat sorga

Alahsalah harai feng alahsalah harai feng
Harai feng tei kariang miye hana haliyel
Hei haluwol tungleng dokopang harai feng
Tuhan Allah baik hati Tuhan Allah baik hati
Baik hati piara kita mari angkat namaNya
Ikut mauNya setiap waktu baik hati
Alahsalah harai feng Alahsala harai feng
Harai feng fatai bika
Nuku pi tak tabuli
Bali miring paduan tau sua
Farai feng
Tuhan Allah baik hati
Tuhan Allah baik hati
Baik hati jagung satu
Biji kita tanam
Satu pohon buahnya tiga
Baik hati
Alahsalah harai feng
Alahsalah harai feng
Harai feng ayak bika
Nuku murui ta dok
Bali miring fifi karnuku
Harai feng
Tuhan Allah baik hati
Tuhan Allah baik hati
Baik hati satu biji
Padi kita tanam
Tumbuh jadi sepuluh mayang
Baik hati
Alahsala rahai feng
Alahsala harai feng
Harai feng tung leng we
Opi do E ni dahul
Tung he nuku
Wai ni taluwol
Harai feng
Tuhan Allah baik hati
Tuhan Allah baik hati
Baik hati tahun ini
Engkau pimpin kami
Tahun depan
Berkumpul lagi
Baik hati


Lirik Lagu Rohani Daerah Alor : Hel Kanra

Lirik Lagu Rohani Daerah Alor : Hel Kanra



Hel kan rae …e..
Alahsala hel kanra hel kanra dom lohi
Pujilah Tuha n
Puji Allah selamanya puji selamanya
Hel kan rae …e..
Nia nima ne mokeni, hel kanra dom lohi
Mama Bapak dan saudara, puji selamanya
Au aremang tara tara, hel kanra dom lohi
Beda-beda suku bangs, puji selamanya
Tara miti tomi nuku, hel kanra dom lohi

Beda tempat satu hati, puji selamanya.

Lirik Lagu Rohani Daerah Alor : Nia Alahsala Eni tokate

Lirik Lagu Rohani Daerah Alor : Nia Alahsala Eni tokate



Nima Alahsala’        eni tokate’
Allah Bapa Kami  sayangi kami
Oni nana Yesus’
Yesus Sulung kami
E weni naling
Ya Rohul Kudus
Nihasalah wolang wobasi dorofi
Sucikanlah dosa kami. Amin.


Lirik Lagu Rohani Daerah Alor : O mie o miring

Lirik Lagu Rohani Daerah Alor : O mie o miring


O mie o miring Alahsala he ama mie omirang o
Marilah datanglah umat Tuhan mari datanglah
Putafuda gane galiel Tominuku ta tok nuku o
Digereja yang bersatu Gandeng tangan menyembah Tuhan
Gereja mia pilanuku Alahsala gana galiel

Sama-sama kita duduk Gandeng tangan menyembah Dia

Rabu, 17 September 2014

MEMORI PERKEMBANGAN GEREJA DI WATAKIKA, KLASIS ABAD

MEMORI PERKEMBANGAN GEREJA DI WATAKIKA, KLASIS ABAD


MEMORI PERKEMBANGAN GEREJA
DI
WATAKIKA






MEMORI PERKEMBANGAN GEREJA
DI WATAKIKA

I.                   DASAR
Dasar Gereja adalah Yesus Kristus, dan selaku Kepala Gereja.
“Dan Aku berkata kepadaMu, Engkau adalah Petrus dan diatas batu karang ini, Aku akan mendirikan jemaatKu, dan alam maut tidak akan menguasainya” (Matius 16:18)

II.                PERKEMBANGAN
1.      Berdasarkan kata Yesus ini pula, dan perkembangan Gereja purba, pada peristiwa PENTAKOSTA, maka tumbuh dan berkembangan Gereja Kristus di muka bumi ini, mulai dari Yerusalem sampai kebumi Alor.

-          Tahun 1905, Gereja masuk di Alor Kecil
-          Tahun 1916, Gereja masuk di Dulolong
-          Tahun 1922, Gereja masuk di Kikilai
-          Tahun 1924, Gereja masuk di Foang
-          Hingga tahun 1934, merupakan tahun rahmat Tuhan, dimana Gereja Kristus masuk di PUOKAL KABOI yang dibawakan
Oleh           : Ayub Abit (Guru Injil).
Asal           : Lawahing
Dalam perkembangan Gereja dan dalam pelayanan Pastoralnya, maka Gereja Perdana PUOKAL KABOI dengan komposisi Kemajelisannya sebagai berikut :
-          Ketua                     : Pdt. K. Niti
-          Penatua                  : Paulus Atapai
-          Semas                    :
1.      Mikael Malaka
2.      Luis Lapailaka
-          Koster                    : Yakob Lapailehi
Sesungguhnya dalam peribadatan Jemaat Perdana membutuhkan sebuah gedung khusus, tetapi waktu itu adalah Gereja Perdana, maka sarana atau tempat peribadatannya bukan Gedung Gereja, melainkan rumah suku “LALINGWATI”, kepunyaan temukung MALAIMANI.
2.      Dalam proses pelayanan Gereja Perdana tersebut, Gereja melayani jemaat dalam pelayanan Baptisan Perdana pada tahun 1934 di rumah suku LALINGWATI dengan jumlah jiwa baptisan 12 orang.
3.      Dalam liku-liku hidup menggereja, sebagai manusia tidak luput dari berbagai kelemahan insane, akibat jarak tempat peribadatan, maka pada tahun 1935, Gereja Perdana terpisah menjadi 3 Gereja, yaitu :
1.      Ke ULI HOMI ( Mol om )
Dibawakan oleh : Pnt. PAULUS ATAPAI
2.      Ke BOI MELANG (Maiwal)
Dibawakan oleh : ASER PAONI.
3.      Sementara di PUOKAL KABOI, walaupun tertati-tati, Gereja berjalan sebagaimana biasa dalam asuhan majelis tersisa.
4.      Untung tak dapat diraih dan malang tak dapat ditolak.
Memang jemaat perdana saat itu tidak kehilangan tongkat ke dua kalinya, namun kesalahpahaman personil, maka pada tahun 1937, Gereja terpecah lagi menjadi 5, yaitu sebgai berikut :
1.      Ke BANTALEL
Dibawakan oleh : LUIS LAPAILAKA
2.      Ke KANAI MAKALI
Dibawakan oleh : MIKAEL MALAKA
3.      Ke MAYE AFENG
Dibawakan oleh : MIKAEL MALAKA
4.      Ke KAWAKAI BEKA
Dibawakan oleh : MIKAEL MALAKA
5.      Sementara Gereja Perdana PUOKAL KABOI, tetap dibawah asuhan Majelis Jemaat tersisa.
5.      Akibat terpencarnya Gereja, maka pada tahun 1937 lokasi Gereja Perdana di PUOKAL KABOI berpindah ke VILA YERI.
Seiring dengan perpindahan Lokasi Gereja ini, maka terjadilah pergeseran dalam tubuh kemajelisan pula, yakni :
-          Pada tahun 1936, Guru Injil AYUB ABIT dipindahkan ke tempat asalanya (Lawahing), dan digantikan oleh : Guru Injil YONATAN MAU.
Sementara tempat peribadatan jemaat di VILA YERI berubah pula, dari rumah suku menjadi Teng darurat yang dibuat oleh Jemaat saat itu.
6.      Walaupun tempat peribadatan sudah tetap di VILA YERI, namun kehidupan jemaat yang selalu terpencar di sekitar pegunungan Loma Afeng, Marelfui, dan Boka Afeng, yang selalu membuat sendatnya pelayanan Pastoral, maka pada tahun 1939, atas kesepakatan warga jemaat, maka Gereja berpindah Lokasi untuk ketiga kalinya, yaitu dari VILA YERI ke LOMA AFENG.
Dan jemaat tetap dipimpin oleh : Guru Injil YONATAN MAU, dan pada tahun itu pula, beliau ditabiskan menjadi Pendeta di Kalabahi dan ditugaskan kembali di LOMA AFENG.
Dalam jabatan kependetaannyam beliau mengadakan Baptisan ke dua dalam Gereja ini, dengan jumlah jiwa Baptis ± 100 jiwa.
Dalam pelayanan Pastoral, karena dibutuhjan tenaganya, maka di adakan pergantian petugas pelayanan, yaitu pada tahun 1941 beliau di pindahkan ke jemaat OTANG HOMI, dan digantikan oleh Guru Injil GAMALIEL DONGMO, dengan anggota kemajelisannya :
-          Mikael Malaka
-          Lewai Maupeni
-          Likius Manikari
-          Bertelemeos Karmon
-          Manilehi, dan karena meninggal dunia, beliau dig anti oleh Yunus Kamaleng merangkap semas dan Koster.
7.      Dengan bergulirnya waktu, dan seiring dengan perkembangan masa, dimana Gereja pun terus berpacu maju, maka pada tahun 1942 Gereja yang berlokasi di LOMA AFENG berpindah ke Watakika ( HALILING BANG).
Dan pada waktu itu juga terjadilah pergeseran Guru Injil GAMALIEL GONGMO di ganti oleh Pdt. YONATAN MAU, dengan susunan kemajelisannya adalah sebagai berikut :
-          Mikael Malaka
-          Lukas Maudemang
-          Marthen Aloumoi
-          Soleman Karbeka
-          Paulus Kamaleng
-          Yunus Kamaleng (koster)

Dengan tempat peribadatan adalah Rumah Darurat.
8.      Pada tahun 1957, Gereja masih terus bersiarah mencari telaga bening dari HALILING BANG ke FIENI ANGFAR, dengan tempat peribadatan saat itu adalah Rumah Regel.
Dengan susunan kemajelisan adalah sebagai berikut :
-          Mikael Malaka (Penatua)
-          Paulus Kamaleng (Semas)
-          Lukas Maudemang (Semas)
-          Marthen Aloumoi (Semas)
-          Mateos Manipada (Semas)
Sangat disayangkan bahwa usia Gereja MURIA Kalokai Moting Cuma dua tahun lamanya karena ditimpah angin tofan lalu roboh tetapi iman jemaat MURIA saat itu, kokoh berdiri sepanjang masa, seperti bukit batu yang kokoh berdiri di ILENG, walau diterpa angin namun tidak goyah.
Dengan bermodalkan iman yang teguh, Jemaat MURIA waktu itu, walau keterbatasan dana dan harta akibat masa penceklik saat itu, tetapi jemaat bersepakat bersama untuk membangun sebuah tempat ibadah yang layak untuk nama Tuhan dipuji dan disembah.
Dengan komposisi kepanitiaan adalah sebagai berikut :
-          Ketua                                       : Lukas Lapailaka
-          Ketua I merangkap sekretaris   : Arnolus Bekari
-          Bendahara                                :
-          Ketua Pelaksana                                   :
1.      Markus Malailau (Lehiyeta)
2.      Mesak Kafelau (Vanhieta)
3.      Karel Karbui (Kaikwati)
4.      Yunus Manikafeli (Woiba)
Dengan tenaga-tenaga tekhnik adalah :
1.      Ketua Umum                     : Marthen Kamaleng
2.      Wakil Ketua I                    : Marthinus Kamaleng
3.      Wakil Ketua II                   : Moses Aloukoli

Upaya kegiatan perolehan Rumah Ibadat yang layak ini, diawali dengan pemahatan I oleh kepala tukang ( Marthen Kamaleng ) pada tanggal, 01 Maret 1973 hingga didirikan pada tanggal 18 Desember 1973 yang berlokasi di LILOPOLO. Dan atas kesepakatan warga jemaat untuk perubahan nama Gereja daru MURIA menjadi EXLESIA.
EXLESIA, sampai disini Tuhan masih memimpin kita.
EXLESIA, dari engkaulah aku dilahirkan.
EXLESIA, dari engkaulah imanku ditumbuh kembangkan.
EXLESIA, sampai kapanpun aku tetap milikMu
EXLESIA, sampai akhir hayatKu, aku tetap membelaMu dalam kebenaran iman.
Dengan didirikannya Gereja di LILOPOLO ini, membawa nuansa baru :
“EXLESIA KUENTER EXLESIA”. Yang artinya :
EXLESIA yang didirikan beratapan dengan daun rombin/alang-alang, dengan maksud jemaat yang waktu itu beribadah dibawah teng sederhana, dengan pertimbangan bahwa kalau diatap dengan seng, sulit didapat seperti saat ini. Namun upaya jemaat waktu itu tetap menggebu-gebu untuk EXLESIA bisa beratapkan yang layak. Maka daun fumbin harus ditanggalkan karena tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Karena itu diganti dengan seng pada tahun 1975.
Berhubungan dengan Gereja baru, tentu saja mempunyai kemajelisan yang baru pada saat itu adalah :
-          Paulus Kamore                  (Guru Injil)
-          Lukas Kamaleng                (Penatua)
-          Marthen Mautula               (Semas)
-          Lukas Lapailaka                (Semas)
-          Hendrik Manialou              (Koster)
-          Yohanes Kamaleng                        (Koster)
Dari kemajelisan yang ada ini, Guru Injil Petrus Kamore di pindahkan dan digantikan oleh Guru Injil Karel Kamaleng, hingga tahun 1976 dengan susunan kemajelisannya mengalami perubahan secara total, yakni :
-          Penatua Lukas Kamaleng diganti oleh       :
o   Simon P. Lapailaka
o   Yahya Kamaleng
-          Semas Lukas Lapailaka diganti oleh                      :
o   Matias Kamaleng
o   Arkalaus Atamau
Dalam masa kemajelisan inilah, pada tahun 1978 Rumah Gereja EXLESIA dirubah status dari semi permanen menjadi permanen.
Dengan bergulirnya masa ke masa, tentu saja dibidang Gerejapun turut bergulir sesuai dengan perkembangan. Maka itu berdasarkan tata GMIT di adakan peremajaan yang imbasnya sampai pada mata jemaat, maka untuk mata jemaat EXLESIA Watakika pada tahun 1986 mengalami perubahan :
-          Pelayan                  : Karel Kamaleng
-          Penatua                  : Simon P. Lapailaka
-          Penatua                  : Yahya Kamaleng diganti oleh Matias Kamaleng.
-          Penatua                  : Lukas Malaikalong
-          Semas                    : Marthen Mautuka
-          Semas                    : Arkalaus  Atamau
-          Semas                    : Isak Maupeni
-          Koster                    : Markus Malaitiba
-          Koster                    : Soleman Karbui
Seiring dengan perkembangan jemaat diberbagai tempat di belahan bumi ini, Jemaat  EXLESIA Watakika pun turut berkembang seturut perkembangan jaman dalam rasa persekutuan iman, dalam menjawab tantangan dunia ini.
Walaupun gabung kebaktian EXLESIA yang sudah selesai dibangun pada tahun 1978, disbanding dengan bertambah jumlah jemaat dari tahun ke tahun yang tidak memungkinkan untuk menampung jemaat lagi, maka oleh kesepakatan seluruh warga jemaat untuk membangun sebuah rumah ibadat yang dapat menampung jumlah jemaat dalam kegiatan peribadatan, maka dibentuklah suatu panitia kecil untuk merubah bentuk bangunan peribadatan ini, dengan komposisi kepanitiannnya adalah sebagai berikut :

-          Ketua                     : Adam Mautula
-          Sekretaris               :
-          Bendahara             :
Namun rencana ini terpaksa gagal.
Walaupun gagal, tetapi jumlah jiwa jemaat tak dapat dibendung lagi,  maka pada tahun 1993 dibentuk lagi badan Panitia Pembangunan Gedung Gereja yang baru untuk keduanya, dengan komposisi kepanitiaannya adalah :
-          Ketua                     : Ferdinan Fanapa
-          Sekretaris I             : Matias Kamaleng
-          Sekretaris II           : Bernabas Lekafola
-          Bendahara             : Bernadus Karbui
Namun itupun gagal total..
Memang disadari bahwa kegagalan demi kegagalan, tetapi bagi Tuhan tidak ada yang mustahil, apalagi yang dikerjakan ini adalah makdisnya yang kudus. Maka oleh perlahannya dibentuklah panitia pembangunan gedung gereja untuk ke tiga kalinya yang bekerja hingga saat ini yang tidak pernah mengingat diri dan keluarganya,yang tidak pernah bekerja demi suku dan bangsanya, yang tidak pernah kerja hanya kepentingan seseorang, melainkan mereka sungguh bekerja demi kemuliaan nama Tuhan dan keselamatan jemaatnya, dimana mereka tidak mementingkan lapar dan dahaganya dan mereka itulah yang telah memimpin kegiatan ini bersama jemaat sejak awal tahap fondasi hingga tahap pengatapan yang mereka bekerja tanpa pamrih sejak tahun 1996 hingga kini, dan mereka itulah patut kita juluki sebagai pemgemban amanat Kristus, dan kalau dapat sebagai jemaat kita banggakan  mereka yang berjasa dalam bidang kepanitiaan ini adalah :
1.      Simson P. Lapailaka                      Ketua Panitia I
2.      Mesak G. Karbui                           Ketua Panitia II
3.      Ananias Malailau                           Sekretaris
4.      Bernadus Karbui                            Bendahara
Dengan ketua-ketua pelaksana adalah sebagai berikut :
1.      Pelaksana   I           : Mesak G. Karbui
2.      Pelaksana II           : Luther Lakamau
3.      Pelaksana III          : Yesaya Padalegi.
Sungguhpun panitia yang terbentuk ini tidak ada yang kekal, karena ada yang telah dipanggil Tuhan mendahului kita dan ada pula yang kebutuhannya maka harus merantau jauh dan ada yang berakhir masa periodenya maka harus diadakan peremajaan didalam badan kepanitiaan, seperti :
1.      Ananias Malailau   (almarhum) diganti oleh Ignatius Kamaleng sebagai sekretaris
2.      Luther Lakamau (merantau) diganti oleh Ibrahim Makali sebagai ketua pelaksana II
3.      Yesaya Padalegi (akhir masa jabatan) diganti oleh Darius Moukal sebagal ketua pelaksana III.
Adapun program kegiatan Gereja diatur secara bertahap, yaitu :
-          Tahap 1, tanggal, 5 April 1996
Pengumpulan pasir
-          Tahap 2, tanggal, 25 September 1996
Vondasi
-          Tahap 3, tanggal, 02 September 1997
Pengambilan Koseng
-          Tahap 4, tanggal, 09n September 1998
Mengevaluasi tahap 1, 2 dan 3
-          Tahap 5, tanggal, 27 Januari 1999

-          Tahap 6


-          Tahap 7


-          Tahap 8


-          Tahap 9

Dan tahap kesepuluh adalah pemasangan kap atas dan pengatapan.
Ditambahkan pula bahwa seiring dengan kegiatan fisik ini, lalu bukan menghentikan/mengsampingkan kegiatan pelayanan, melainkan kedua-duanya berjalan seiring, yaitu :
Pada tahun 1987, Guru Injil Karel Kamaleng dipindahkan ke Inta dan digantikan oleh Lukas Oilla, hingga tahun 1990 Lukas Oilla dipindahkan ke Moru, dan diganti oleh Pdt. Yeremias Klakik.
Pada tahun 1992, berdasarkan tata GMIT, maka suasana kemajelisannya turut berubah, yaitu :
-          Pnt. Matias Kamaleng, diganti oleh            Pnt. Mesak G. Karbuy
-          Pnt. Lukas Malaikalong, diganti oleh Pnt. Marthen Mautula
-          Pnt. Melki Aloukoli
-          Semas, Yohanes Lapaitukung
-          Semas, Semuel Karbuy
-          Semas, Arkalaus Atamau
Pada tahun 1996 Pnt. Mesak G. Karbuy diganti oleh :
-          Yohanes Lapaitukung (Penatua)
-          Imanuel Kamaleng (Penatua)
-          Marthen Mautula (Penatua)
Pnt. Melki Aloukoli diganti oleh : Pnt. Jandres Manialou
-          Delila Malailau (Semas)
-          Mariam padalau (semas)
-          Yusup Malaiwal (Semas)
Dalam tetap melancarkan pelayanan di Jemaat EXLESIA maka pada tahun 1997, Pdt. Yermias Klakik pindah dan diganti oleh Karel Kamaleng (PFA). Hingga satu tahun kemudian, maka berdasarkan Tata Dasar GMIT, pelayan Karel Kamaleng telah tiba saatnya dalam tugas, maka beliau dipindahkan, dan pada tahun 1998, diganti oleh Pdt. Amelia Atalani, hingga tahun 2000, susunan kemajelisannya mengalami pergeseran, yaitu :

-          Pnt, Yohanis Lapaitukung masih tetap aktif
-          Pnt. Imanuel Kamaleng diganti oleh : Pnt. Arkalaus Atakamau
-          Pnt. Marthen Mautula diganti oleh : Pnt. Isak Legipada
-          Pnt. Janres Manialou masih tetap aktif
-          Delila Malailau (semas)
-          Rosalina Kamaleng (semas)
-          Yusak Mautula (Semas)
-          Yusup Malaiwal (Semas)
-          Darius Kamaleng (Koster)
Melihat berbagai kelemahan dan kefakuman pelayanan yang sering terjadi, akibat kurangnya pelayan dan luasnya wilayah pelayanan, maka pada tahun 2001 diadakan penambahan dalam tubuh kemajelisan.
























1.      Panitia Pembentukan WIPA :
1.      Musa Mutpay
2.      Isak Legipada – Nikson Lapailaka
3.      Iranset Maurol
4.      Imanuel Kamaleng
5.      Yusup Malaitiba
6.      Yohanis Lapaitukung
2.      Terbentuknya Panitia :
Hari/tanggal, Senin, 11 Januari 2009 di Jemaat EXLESIA Watakika
3.      Hasil kerja panitia
1.      Tanggal, 15 Maret 2009
2.      Tanggal, 17 Maret 2009
3.      Tanggal, 07 Mei 2009
4.      Tanggal, 02 Juli 2009
5.      Tanggal,
4.      Komposisi Badan Harian:
1.      Pdt. Marthen H. Lapaikoli
2.      Yoel Songkai
3.      Yerobeam Padalegi
4.      Antonius Lapaimalai
5.      Melkiur Kamaleng – Halence Lapai
5.      Tanggal dan No SK : 25 April 2009 dan 012/SK/NS-GMIT/2009.
6.      Panitia Pencanangan Papan WIPA :
EXLESIA yang terus berkembang dari masa ke masa melintasi arus tantangan yang mengehebat dengan masa-masa pengembangan tersebut.