WELEM
WELEM.
REFAN CREW
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
REFAN
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
REFAN
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
REFAN
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Sabtu, 06 Desember 2014
Lirik Lagu Natal - Lilin Kecil By Refan Voice
04.17
No comments
“LILIN KECIL”
By Refan Voice Crew
“LILIN KECIL”
By Refan Voice Crew
Ketika malam datang menjelang
Merangkul bumi dan isinya
Bayi mengusik lilin yang hampir terpadam
Diakhir perjalanan panjang
Disaat Natal kembali ada
Mengingatkan akan kisahNya
Disaat kidung semawi mulai bergema
Kembali ku sujud padaMu
Reff :
Lilin–lilin kecilpun kembali teranglah
Bersinar dalam kegelapan
Satu yang kuingini …dihari yang bahagia
Lilin ini masih bersinar
Walau dihempas angin basah oleh sang hujan
Lilin ini masih bersinar.
Kamis, 30 Oktober 2014
Artikel : REFORMASI YANG SESUNGGUHNYA
15.15
No comments
Source : Dihimpun Dari Berbagai Sumber
Website Kristen
Oleh : Welem
Maniyeni (Leader and
Webmaster Refan Voice)
(
SEBUAH REFLEKSI DI DALAM MEMAHAMI MAKNA REFORMASI 1517 DI DALAM KONTEKS
PERINGATAN HARI REFORMASI 31 OKTOBER 2014 )
Setiap kali, ketika kita mendengar istilah
Reformasi, maka kita akan langsung diingatkan pada suatu peristiwa dalam
sejarah Gereja yang terjadi 497 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 31 Oktober 1517
sebagai momentum lahirnya "suatu pembaharuan secara rohani " seperti
yang diteriakkan di seluruh Eropa pada permulaan abad keenam belas. Hal apakah
yang menjadi begitu penting bagi kita sebagai orang percaya untuk selalu
memperingati & mengingat akan Hari Reformasi tersebut ?
Ketika kita mencoba untuk melihat kembali
catatan sejarah Gereja, kita akan melihat , menemukan dan menyadari Waktu
Kairos dari Allah yang secara jelas terjadi di dalam sejarah kehidupan kita
sebagai umat pilihan-Nya. Hal ini berarti bahwa di dalam sepanjang sejarah
Gereja, Allah memakai beberapa peristiwa sebagai kairos ( momentum ) untuk
memberikan suatu peringatan, pelajaran iman, teguran, pernyataan bagi umat
pilihanNya. Demikian pula ketika kita melihat bahwa Reformasi 31 Oktober 1517
tersebut berkembang dan akhirnya menjadi suatu gerakan yang besar dan merubah
kehidupan gereja dan orang percaya secara radikal, maka kita harus menyadari
bahwa Peristiwa Reformasi ini merupakan kairos, di mana di dalamnya Allah ingin
memberikan beberapa pelajaran iman yang penting bagi kehidupan umat pilihanNya.
Itulah sebabnya peringatan akan peristiwa Reformasi 497 tahun yang lalu akan selalu menjadi
penting untuk diperingati dan selalu relevan untuk dijadikan panduan di dalam
kehidupan kita hari ini.
Berbicara tentang Reformasi di dalam
kerangka berpikir seperti di atas, maka kita tidak hanya melihat bagaimana
Gereja yang bobrok diperbaharui (1513-1520), tatanan kehidupan social
masyarakat di Eropa yang diperbaiki (1522-1546), tetapi Bagaimana momentum
Reformasi yang terjadi 496 tahun yang lalu juga berbicara secara spesifik di
dalam kehidupan kita sebagai orang percaya di dalam abad empat puluh-an ini.
Itulah sebabnya di dalam menyambut hari Reformasi pada tanggal 31 Oktober 2014 ini, sebagai orang percaya, kita
diharapkan dapat menemukan makna Reformasi yang sesungguhnya di dalam kehidupan
kita sebagai orang percaya di tengah-tengah dunia yang penuh dengan berbagai
tantangan. Ada beberapa pokok penting yang perlu kita renungkan bersama-sama,
yaitu :
1.
Mengapa kita memerlukan Reformasi ?
Reformasi menjadi begitu penting dan semakin mendesak
bagi kehidupan orang percaya hari ini oleh karena 2 kondisi, antara lain:
a.
Kehidupan kita sedang berada di dalam
suatu transisi, yang ditandai dengan :
-
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi tinggi yang telah mengarahkan kita kepada pembentukan Christian
-cyberlife ( Kehidupan kita sebagai orang percaya di dalam dunia yang tidak
nyata ). Selain itu juga,
-
Lahirnya generasi baru ( yang lahir pada
tahun 1990 hingga saat ini ) yang disebut dengan "X Generation" yang
memiliki gaya hidup hidup, cara berpikir dan pengalaman rohani yang cenderung
didasarkan atas pemahaman & pengalaman pribadi ketika berinteraksi dengan
trend kebudayaan postmodernisme yang menjadi warna bagi abad 40 an ini.
-
Terjadinya berbagai situasi yang
unpredictable ( yang tidak dapat dimengerti dan diduga ) yang cenderung
membentuk suatu opini di dalam kehidupan orang percaya hari ini sebagai suatu
kehidupan yang selalu mempertanyakan "Di manakah Allah ? Mengapa Allah
tidak bertindak untuk membuat sesuatu menjadi lebih baik ?"
b.
Kehidupan kita sedang mengalami Krisis
yang besar, antara lain :
-
Krisis Pikiran : Kebanyakan dari kita
ketika mengenal Allah hanyalah sebatas apa yang dimengerti dan diterima secara
kala sehat, dan bukan di dasarkan atas pengalaman kita ketika bergaul dengan
Allah melalui FirmanNya dan penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari.
-
Krisis Emosi : Banyak orang yang hari ini
mengalami kekosongan jiwa, sehingga kehidupannya menjadi meaningless ( tidak
berarti apa-apa ) dan cenderung berpusat pada kemampuan diri sendiri dan bukan
kepada Allah.
-
Krisis Kehendak : Kehidupan kita yang
seringkali tidak mampu membedakan antara keinginan daging yang berorientasi
pada kehendak kita sebagai manusia berdosa dan kebutuhan rohani sebagai cermin
akan ketaatan terhadap kehendak Allah.
Berangkat dari 2 kondisi tersebut di atas, jelaslah
bagi kita bahwa tanpa reformasi yang sesungguhnya di dalam kehidupan kita
sebagai orang percaya, maka tidak akan mungkin kita memiliki kehidupan yang
berarti di dalam dunia ini.
2.
Jika Reformasi penting, maka Reformasi
yang seperti apakah yang kita butuhkan ?
Kebutuhan akan Reformasi yang sesungguhnya
ditengah-tengah kondisi zaman yang seperti ini begitu sulit didefinisikan dan
dijadikan pegangan. Tetapi dengan pemahaman yang sungguh akan keberadaan kita
dan kehendak Allah di dalam kehidupan kita, maka kita membutuhkan Reformasi
yang :
a.
Kembali kepada kebenaran Firman Tuhan
sebagai dasar satu-satunya dan otoritas tertinggi di mana di atas Firman
Tuhanlah kita membangun kehidupan ini ( Kolose 2:6-7). Di atas dasar Firman
Tuhan yang berotoritas inilah kita akan mampu menghadapi segala tantangan yang ada,
transisi yang terjadi dan krisis yang sedang melanda kehidupan kita saat ini.
b.
Berpegang pada kebenaran Allah dan hidup
di dalamnya serta senantiasa menjadi seorang yang siap mempertanggung jawabkan
iman kita berdasar pada kebenaran Allah ( 1 Timotius 4:13-16; 2 Korintus
4:2,5-7 ). Dengan demikian kita menjadi seorang percaya yang memiliki identitas
yang jelas dan pegangan yang benar di dalam kebenaran yang sejati.
c.
Menyadari dan mengakui keberadaan dan
kedaulatan Allah sebagai pernyataan iman yang tertinggi dalam kehidupan kita
sebagai orang percaya ditengah-tengah situasi yang mungkin saja tidak mendukung
pertumbuhan Rohani kita ( 2 Tim 1:12; Filipi 3:10; Roma 11:33-36 ).
Ketika kita sebagai orang percaya, memahami ke-3
kebutuhan di atas sebagai kebutuhan dasar dalam kehidupan rohani kita maka kita
sedang berada di dalam dinamika kehidupan Reformasi yang sesungguhnya.
3.
Bagaimana kita menghayati makna Reformasi
yang sesungguhnya ?
Kebutuhan akan Reformasi yang sesungguhnya akan
membawa kita untuk memasuki dimensi yang baru di dalam memperingati akan hari
Reformasi tahun 2014 ini, dimana kita tidak hanya memahami dan bersyukur
untuk pekerjaan Tuhan yang luar biasa bagi kehidupan orang percaya di Eropa,
496 tahun yang lalu; tetapi kita juga dibawa untuk melihat dan menghayati
spirit ( semangat ) dari momentum Reformasi pada tahun 1517 tersebut sebagai
dinamika yang hidup bagi kehidupan kita hari ini, ketika kita memperingati hari
Reformasi pada tahun 2014 ini.
Untuk menghayati spirit dari Reformasi tahun 1517 di
dalam konteks Reformasi tahun 2014 ini, kita akan melihat 4 semangat yang perlu kita
pelihara terus kobaran apinya sehingga tetap hidup dalam kehidupan kita dan
bersinar bagi kehidupan orang lain, yaitu :
a.
Spirit of realize ( Menyadari Realita
kepentingan anugerah Allah di dalam kehidupan kita )
Untuk menjadi seorang yang menyadari realita anugerah
Allah, kita harus mulai belajar untuk menyadari bahwa kehidupan ini Tidak
pernah terlepas dari Allah karena kehidupan kita didesain begitu rupa oleh
Allah untuk selalu bergantung kepadaAllah sehingga dengan demikiankehidupan ini
akan diatur mengikuti kehendak Allah, yang berhak memiliki dan menggunakan
hidup kita hari ini untuk kemuliaan bagi NamaNya semata ( Roma 12:1 )
b.
Spirit of offering ( Membawa kehidupan
kita di hadapan Allah ) Untuk menjadi seorang yang memiliki hidup yang berkenan
kepada Allah, kita harus belajar Untuk senantiasa menjalankan apa yang
dikatakan oleh Paulus di dalam Roma 12:1, yaitu :
-
Membawa kehidupan kita sebagai persembahan
yang hidup, kudus & yang berkenan pada Allah
-
Memberikan kehidupan yang terbaik, hati
yang paling suci dan pikiran yang paling murni di hadapan Allah.
c.
Spirit of Likeness ( Menjadi serupa dengan
Gambaran Kristus )
Kehidupan dalam semangat reformasi yang sesungguhnya
ditandai dengan kerinduan, ketekunan
dan harapan untuk menjadi serupa dengan gambaran
anakNya, di mana di dalamnya seorang
percaya akan menyesuaikan kehendaknya dengan kehendak
Allah, menjadikan rencana Allah
sebagai tujuan dari kehidupannya dan melihat pimpinan
dan petujuk Allah sebagai Kompas dalam
perjalanan kehidupannya ( Roma 8:29 ).
d.
Spirit of Change ( Mengalami perubahan
dalam kehidupan ini )
Kehidupan di dalam semangat Reformasi yang
sesungguhnya akan menjadikan kehidupan kita
Mengalami perubahan yang radikal, nyata dan
sungguh-sungguh, sehingga Perubahan tersebut
tidak hanya nampak dari perkataan, sikap kita saja,
tetapi lebih daripada itu, yaitu perubahan yang terjadi di dalam kehidupan kita
akan merubah kehidupan orang lain juga sehingga kehidupan kita akan dikenal
sebagai kehidupan yang memberikan dan membawa perubahan di dalam kehidupan
seseorang ( Roma 12:2 ). "Semangat Reformasi yang sesungguhnya"..
mungkin merupakan suatu refleksi yang patut kita pikirkan bersama ketika kita
memperingati Hari Reformasi pada tanggal 31 Oktober 2014. Bagaimana dengan kehidupan Rohani kita
hari ini ? Sudahkah semangat Reformasi yang sesungguhnya menjadi bagian dari
Dinamika kehidupan iman dan pertumbuhan Rohani kita hari ini ?
“YA TUHAN YESUS KIRANNYA DIUSIA REFORMASI
GEREJA KE – 497 ini AJARKANLAH KAMI AGAR KAMI DAPAT
MEREFORMASIHKAN IMAN PERCAYA KAMI”
Lirik Lagu Rohani Daerah Alor : Alahsalah Homikang
14.36
No comments
Alahsala homikang gatang fui gawa meli
Deta riang ta sama yal ari domi galor
Yesus de o kafani akun ari rima we rifoni
ge
Tei tei mia tei mia amage afeng mia
Akun ari homi e sorga we om galek
Allah sungguh amat baik
tanganNya kuat perkasa
Ia menjaga membimbing
hari ini slamanya
Yesus dengan firmanNya
siang dan malam tiada lupa allah
Sampai dimana mana
walau dinegeri orang
Siang atau malam selalu
ingat sorga
Alahsalah harai feng alahsalah harai feng
Harai feng tei kariang miye hana haliyel
Hei haluwol tungleng dokopang harai feng
Tuhan Allah baik hati
Tuhan Allah baik hati
Baik hati piara kita
mari angkat namaNya
Ikut mauNya setiap
waktu baik hati
Alahsalah harai feng Alahsala harai feng
Harai feng fatai bika
Nuku pi tak tabuli
Bali miring paduan tau sua
Farai feng
Tuhan Allah baik hati
Tuhan Allah baik hati
Baik hati jagung satu
Biji kita tanam
Satu pohon buahnya tiga
Baik hati
Alahsalah harai feng
Alahsalah harai feng
Harai feng ayak bika
Nuku murui ta dok
Bali miring fifi karnuku
Harai feng
Tuhan Allah baik hati
Tuhan Allah baik hati
Baik hati satu biji
Padi kita tanam
Tumbuh jadi sepuluh
mayang
Baik hati
Alahsala rahai feng
Alahsala harai feng
Harai feng tung leng we
Opi do E ni dahul
Tung he nuku
Wai ni taluwol
Harai feng
Tuhan Allah baik hati
Tuhan Allah baik hati
Baik hati tahun ini
Engkau pimpin kami
Tahun depan
Berkumpul lagi
Baik hati
Lirik Lagu Rohani Daerah Alor : Hel Kanra
14.31
No comments
Hel kan rae …e..
Alahsala hel kanra hel kanra dom lohi
Pujilah Tuha n
Puji Allah selamanya
puji selamanya
Hel kan rae …e..
Nia nima ne mokeni, hel kanra dom lohi
Mama Bapak dan saudara, puji selamanya
Au aremang tara tara, hel kanra dom lohi
Beda-beda suku bangs, puji selamanya
Tara miti tomi nuku, hel kanra dom lohi
Beda tempat satu hati, puji selamanya.
Lirik Lagu Rohani Daerah Alor : Nia Alahsala Eni tokate
14.27
No comments
Lirik
Lagu Rohani Daerah Alor : Nia Alahsala Eni tokate
Nima Alahsala’ eni tokate’
Allah Bapa Kami sayangi
kami
Oni nana Yesus’
Yesus Sulung kami
E weni naling
Ya Rohul Kudus
Nihasalah wolang wobasi dorofi
Sucikanlah dosa kami. Amin.
Lirik Lagu Rohani Daerah Alor : O mie o miring
14.24
No comments
O mie o miring Alahsala he ama mie omirang
o
Marilah datanglah umat Tuhan mari datanglah
Putafuda gane galiel Tominuku ta tok nuku
o
Digereja yang bersatu Gandeng tangan menyembah Tuhan
Gereja mia pilanuku Alahsala gana galiel
Sama-sama kita duduk Gandeng tangan menyembah Dia
Rabu, 17 September 2014
MEMORI PERKEMBANGAN GEREJA DI WATAKIKA, KLASIS ABAD
07.51
No comments
MEMORI PERKEMBANGAN
GEREJA DI WATAKIKA, KLASIS ABAD
MEMORI PERKEMBANGAN GEREJA
DI
WATAKIKA
MEMORI PERKEMBANGAN
GEREJA
DI WATAKIKA
I. DASAR
Dasar Gereja adalah Yesus Kristus, dan selaku Kepala
Gereja.
“Dan Aku berkata kepadaMu, Engkau adalah Petrus dan
diatas batu karang ini, Aku akan mendirikan jemaatKu, dan alam maut tidak akan
menguasainya” (Matius 16:18)
II. PERKEMBANGAN
1. Berdasarkan kata Yesus ini pula, dan perkembangan Gereja purba, pada
peristiwa PENTAKOSTA, maka tumbuh dan berkembangan Gereja Kristus di muka bumi
ini, mulai dari Yerusalem sampai kebumi Alor.
- Tahun 1905, Gereja masuk di Alor Kecil
- Tahun 1916, Gereja masuk di Dulolong
- Tahun 1922, Gereja masuk di Kikilai
- Tahun 1924, Gereja masuk di Foang
- Hingga tahun 1934, merupakan tahun rahmat Tuhan, dimana Gereja Kristus
masuk di PUOKAL KABOI yang dibawakan
Oleh
: Ayub Abit (Guru
Injil).
Asal
: Lawahing
Dalam perkembangan Gereja dan dalam pelayanan
Pastoralnya, maka Gereja Perdana PUOKAL KABOI dengan komposisi Kemajelisannya
sebagai berikut :
- Ketua
: Pdt. K. Niti
- Penatua
: Paulus Atapai
- Semas
:
1. Mikael Malaka
2. Luis Lapailaka
- Koster
: Yakob Lapailehi
Sesungguhnya dalam peribadatan Jemaat Perdana
membutuhkan sebuah gedung khusus, tetapi waktu itu adalah Gereja Perdana, maka
sarana atau tempat peribadatannya bukan Gedung Gereja, melainkan rumah suku
“LALINGWATI”, kepunyaan temukung MALAIMANI.
2. Dalam proses pelayanan Gereja Perdana tersebut, Gereja melayani jemaat
dalam pelayanan Baptisan Perdana pada tahun 1934 di rumah suku LALINGWATI
dengan jumlah jiwa baptisan 12 orang.
3. Dalam liku-liku hidup menggereja, sebagai manusia tidak luput dari berbagai
kelemahan insane, akibat jarak tempat peribadatan, maka pada tahun 1935, Gereja
Perdana terpisah menjadi 3 Gereja, yaitu :
1. Ke ULI HOMI ( Mol om )
Dibawakan oleh : Pnt. PAULUS ATAPAI
2. Ke BOI MELANG (Maiwal)
Dibawakan oleh : ASER PAONI.
3. Sementara di PUOKAL KABOI, walaupun tertati-tati, Gereja berjalan
sebagaimana biasa dalam asuhan majelis tersisa.
4. Untung tak dapat diraih dan malang tak dapat ditolak.
Memang jemaat perdana saat itu tidak kehilangan
tongkat ke dua kalinya, namun kesalahpahaman personil, maka pada tahun 1937,
Gereja terpecah lagi menjadi 5, yaitu sebgai berikut :
1. Ke BANTALEL
Dibawakan oleh : LUIS LAPAILAKA
2. Ke KANAI MAKALI
Dibawakan oleh : MIKAEL MALAKA
3. Ke MAYE AFENG
Dibawakan oleh : MIKAEL MALAKA
4. Ke KAWAKAI BEKA
Dibawakan oleh : MIKAEL MALAKA
5. Sementara Gereja Perdana PUOKAL KABOI, tetap dibawah asuhan Majelis Jemaat
tersisa.
5. Akibat terpencarnya Gereja, maka pada tahun 1937 lokasi Gereja Perdana di
PUOKAL KABOI berpindah ke VILA YERI.
Seiring dengan perpindahan Lokasi Gereja ini, maka
terjadilah pergeseran dalam tubuh kemajelisan pula, yakni :
- Pada tahun 1936, Guru Injil AYUB ABIT dipindahkan ke tempat asalanya
(Lawahing), dan digantikan oleh : Guru Injil YONATAN MAU.
Sementara tempat peribadatan jemaat di VILA YERI
berubah pula, dari rumah suku menjadi Teng darurat yang dibuat oleh Jemaat saat
itu.
6. Walaupun tempat peribadatan sudah tetap di VILA YERI, namun kehidupan
jemaat yang selalu terpencar di sekitar pegunungan Loma Afeng, Marelfui, dan
Boka Afeng, yang selalu membuat sendatnya pelayanan Pastoral, maka pada tahun
1939, atas kesepakatan warga jemaat, maka Gereja berpindah Lokasi untuk ketiga
kalinya, yaitu dari VILA YERI ke LOMA AFENG.
Dan jemaat tetap dipimpin oleh : Guru Injil YONATAN
MAU, dan pada tahun itu pula, beliau ditabiskan menjadi Pendeta di Kalabahi dan
ditugaskan kembali di LOMA AFENG.
Dalam jabatan kependetaannyam beliau mengadakan
Baptisan ke dua dalam Gereja ini, dengan jumlah jiwa Baptis ± 100 jiwa.
Dalam pelayanan Pastoral, karena dibutuhjan tenaganya,
maka di adakan pergantian petugas pelayanan, yaitu pada tahun 1941 beliau di
pindahkan ke jemaat OTANG HOMI, dan digantikan oleh Guru Injil GAMALIEL DONGMO,
dengan anggota kemajelisannya :
- Mikael Malaka
- Lewai Maupeni
- Likius Manikari
- Bertelemeos Karmon
- Manilehi, dan karena meninggal dunia, beliau dig anti oleh Yunus Kamaleng
merangkap semas dan Koster.
7. Dengan bergulirnya waktu, dan seiring dengan perkembangan masa, dimana
Gereja pun terus berpacu maju, maka pada tahun 1942 Gereja yang berlokasi di
LOMA AFENG berpindah ke Watakika ( HALILING BANG).
Dan pada waktu itu juga terjadilah pergeseran Guru
Injil GAMALIEL GONGMO di ganti oleh Pdt. YONATAN MAU, dengan susunan
kemajelisannya adalah sebagai berikut :
- Mikael Malaka
- Lukas Maudemang
- Marthen Aloumoi
- Soleman Karbeka
- Paulus Kamaleng
- Yunus Kamaleng (koster)
Dengan tempat peribadatan adalah Rumah Darurat.
8. Pada tahun 1957, Gereja masih terus bersiarah mencari telaga bening dari
HALILING BANG ke FIENI ANGFAR, dengan tempat peribadatan saat itu adalah Rumah
Regel.
Dengan susunan kemajelisan adalah sebagai berikut :
- Mikael Malaka (Penatua)
- Paulus Kamaleng (Semas)
- Lukas Maudemang (Semas)
- Marthen Aloumoi (Semas)
- Mateos Manipada (Semas)
Sangat disayangkan bahwa usia Gereja MURIA Kalokai
Moting Cuma dua tahun lamanya karena ditimpah angin tofan lalu roboh tetapi
iman jemaat MURIA saat itu, kokoh berdiri sepanjang masa, seperti bukit batu
yang kokoh berdiri di ILENG, walau diterpa angin namun tidak goyah.
Dengan bermodalkan iman yang teguh, Jemaat MURIA waktu
itu, walau keterbatasan dana dan harta akibat masa penceklik saat itu, tetapi
jemaat bersepakat bersama untuk membangun sebuah tempat ibadah yang layak untuk
nama Tuhan dipuji dan disembah.
Dengan komposisi kepanitiaan adalah sebagai berikut :
- Ketua
: Lukas Lapailaka
- Ketua I merangkap sekretaris : Arnolus Bekari
- Bendahara
:
- Ketua
Pelaksana
:
1. Markus Malailau (Lehiyeta)
2. Mesak Kafelau (Vanhieta)
3. Karel Karbui (Kaikwati)
4. Yunus Manikafeli (Woiba)
Dengan tenaga-tenaga tekhnik adalah :
1. Ketua
Umum
: Marthen Kamaleng
2. Wakil Ketua
I
: Marthinus Kamaleng
3. Wakil Ketua
II
: Moses Aloukoli
Upaya kegiatan perolehan Rumah Ibadat yang layak ini,
diawali dengan pemahatan I oleh kepala tukang ( Marthen Kamaleng ) pada
tanggal, 01 Maret 1973 hingga didirikan pada tanggal 18 Desember 1973 yang
berlokasi di LILOPOLO. Dan atas kesepakatan warga jemaat untuk perubahan nama
Gereja daru MURIA menjadi EXLESIA.
EXLESIA, sampai disini Tuhan masih memimpin kita.
EXLESIA, dari engkaulah aku dilahirkan.
EXLESIA, dari engkaulah imanku ditumbuh kembangkan.
EXLESIA, sampai kapanpun aku tetap milikMu
EXLESIA, sampai akhir hayatKu, aku tetap membelaMu
dalam kebenaran iman.
Dengan didirikannya Gereja di LILOPOLO ini, membawa
nuansa baru :
“EXLESIA KUENTER EXLESIA”. Yang artinya :
EXLESIA yang didirikan beratapan dengan daun
rombin/alang-alang, dengan maksud jemaat yang waktu itu beribadah dibawah teng
sederhana, dengan pertimbangan bahwa kalau diatap dengan seng, sulit didapat
seperti saat ini. Namun upaya jemaat waktu itu tetap menggebu-gebu untuk
EXLESIA bisa beratapkan yang layak. Maka daun fumbin harus ditanggalkan karena
tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Karena itu diganti dengan seng pada
tahun 1975.
Berhubungan dengan Gereja baru, tentu saja mempunyai
kemajelisan yang baru pada saat itu adalah :
- Paulus
Kamore
(Guru Injil)
- Lukas
Kamaleng
(Penatua)
- Marthen
Mautula
(Semas)
- Lukas
Lapailaka
(Semas)
- Hendrik
Manialou
(Koster)
- Yohanes
Kamaleng
(Koster)
Dari kemajelisan yang ada ini, Guru Injil Petrus
Kamore di pindahkan dan digantikan oleh Guru Injil Karel Kamaleng, hingga tahun
1976 dengan susunan kemajelisannya mengalami perubahan secara total, yakni :
- Penatua Lukas Kamaleng diganti oleh :
o Simon P. Lapailaka
o Yahya Kamaleng
- Semas Lukas Lapailaka diganti
oleh
:
o Matias Kamaleng
o Arkalaus Atamau
Dalam masa kemajelisan inilah, pada tahun 1978 Rumah
Gereja EXLESIA dirubah status dari semi permanen menjadi permanen.
Dengan bergulirnya masa ke masa, tentu saja dibidang
Gerejapun turut bergulir sesuai dengan perkembangan. Maka itu berdasarkan tata
GMIT di adakan peremajaan yang imbasnya sampai pada mata jemaat, maka untuk
mata jemaat EXLESIA Watakika pada tahun 1986 mengalami perubahan :
- Pelayan
: Karel Kamaleng
- Penatua
: Simon P. Lapailaka
- Penatua
: Yahya Kamaleng diganti oleh Matias Kamaleng.
- Penatua
: Lukas Malaikalong
- Semas
: Marthen Mautuka
- Semas
: Arkalaus Atamau
- Semas
: Isak Maupeni
- Koster
: Markus Malaitiba
- Koster
: Soleman Karbui
Seiring dengan perkembangan jemaat diberbagai tempat
di belahan bumi ini, Jemaat EXLESIA Watakika pun turut berkembang seturut
perkembangan jaman dalam rasa persekutuan iman, dalam menjawab tantangan dunia
ini.
Walaupun gabung kebaktian EXLESIA yang sudah selesai
dibangun pada tahun 1978, disbanding dengan bertambah jumlah jemaat dari tahun
ke tahun yang tidak memungkinkan untuk menampung jemaat lagi, maka oleh
kesepakatan seluruh warga jemaat untuk membangun sebuah rumah ibadat yang dapat
menampung jumlah jemaat dalam kegiatan peribadatan, maka dibentuklah suatu
panitia kecil untuk merubah bentuk bangunan peribadatan ini, dengan komposisi
kepanitiannnya adalah sebagai berikut :
- Ketua
: Adam Mautula
- Sekretaris
:
- Bendahara
:
Namun rencana ini terpaksa gagal.
Walaupun gagal, tetapi jumlah jiwa jemaat tak dapat
dibendung lagi, maka pada tahun 1993 dibentuk lagi badan Panitia
Pembangunan Gedung Gereja yang baru untuk keduanya, dengan komposisi
kepanitiaannya adalah :
- Ketua
: Ferdinan Fanapa
- Sekretaris
I :
Matias Kamaleng
- Sekretaris II :
Bernabas Lekafola
- Bendahara
: Bernadus Karbui
Namun itupun gagal total..
Memang disadari bahwa kegagalan demi kegagalan, tetapi
bagi Tuhan tidak ada yang mustahil, apalagi yang dikerjakan ini adalah
makdisnya yang kudus. Maka oleh perlahannya dibentuklah panitia pembangunan
gedung gereja untuk ke tiga kalinya yang bekerja hingga saat ini yang tidak
pernah mengingat diri dan keluarganya,yang tidak pernah bekerja demi suku dan
bangsanya, yang tidak pernah kerja hanya kepentingan seseorang, melainkan
mereka sungguh bekerja demi kemuliaan nama Tuhan dan keselamatan jemaatnya,
dimana mereka tidak mementingkan lapar dan dahaganya dan mereka itulah yang
telah memimpin kegiatan ini bersama jemaat sejak awal tahap fondasi hingga
tahap pengatapan yang mereka bekerja tanpa pamrih sejak tahun 1996 hingga kini,
dan mereka itulah patut kita juluki sebagai pemgemban amanat Kristus, dan kalau
dapat sebagai jemaat kita banggakan mereka yang berjasa dalam bidang
kepanitiaan ini adalah :
1. Simson P.
Lapailaka
Ketua Panitia I
2. Mesak G.
Karbui
Ketua Panitia II
3. Ananias
Malailau
Sekretaris
4. Bernadus
Karbui
Bendahara
Dengan ketua-ketua pelaksana adalah sebagai berikut :
1. Pelaksana I
: Mesak G. Karbui
2. Pelaksana II :
Luther Lakamau
3. Pelaksana III :
Yesaya Padalegi.
Sungguhpun panitia yang terbentuk ini tidak ada yang
kekal, karena ada yang telah dipanggil Tuhan mendahului kita dan ada pula yang
kebutuhannya maka harus merantau jauh dan ada yang berakhir masa periodenya
maka harus diadakan peremajaan didalam badan kepanitiaan, seperti :
1. Ananias Malailau (almarhum) diganti oleh Ignatius Kamaleng
sebagai sekretaris
2. Luther Lakamau (merantau) diganti oleh Ibrahim Makali sebagai ketua
pelaksana II
3. Yesaya Padalegi (akhir masa jabatan) diganti oleh Darius Moukal sebagal
ketua pelaksana III.
Adapun program kegiatan Gereja diatur secara bertahap,
yaitu :
- Tahap 1, tanggal, 5 April 1996
Pengumpulan pasir
- Tahap 2, tanggal, 25 September 1996
Vondasi
- Tahap 3, tanggal, 02 September 1997
Pengambilan Koseng
- Tahap 4, tanggal, 09n September 1998
Mengevaluasi tahap 1, 2 dan 3
- Tahap 5, tanggal, 27 Januari 1999
- Tahap 6
- Tahap 7
- Tahap 8
- Tahap 9
Dan tahap kesepuluh adalah pemasangan kap atas dan
pengatapan.
Ditambahkan pula bahwa seiring dengan kegiatan fisik
ini, lalu bukan menghentikan/mengsampingkan kegiatan pelayanan, melainkan
kedua-duanya berjalan seiring, yaitu :
Pada tahun 1987, Guru Injil Karel Kamaleng dipindahkan
ke Inta dan digantikan oleh Lukas Oilla, hingga tahun 1990 Lukas Oilla
dipindahkan ke Moru, dan diganti oleh Pdt. Yeremias Klakik.
Pada tahun 1992, berdasarkan tata GMIT, maka suasana
kemajelisannya turut berubah, yaitu :
- Pnt. Matias Kamaleng, diganti oleh
Pnt. Mesak G.
Karbuy
- Pnt. Lukas Malaikalong, diganti oleh Pnt. Marthen Mautula
- Pnt. Melki Aloukoli
- Semas, Yohanes Lapaitukung
- Semas, Semuel Karbuy
- Semas, Arkalaus Atamau
Pada tahun 1996 Pnt. Mesak G. Karbuy diganti oleh :
- Yohanes Lapaitukung (Penatua)
- Imanuel Kamaleng (Penatua)
- Marthen Mautula (Penatua)
Pnt. Melki Aloukoli diganti oleh : Pnt. Jandres
Manialou
- Delila Malailau (Semas)
- Mariam padalau (semas)
- Yusup Malaiwal (Semas)
Dalam tetap melancarkan pelayanan di Jemaat EXLESIA
maka pada tahun 1997, Pdt. Yermias Klakik pindah dan diganti oleh Karel
Kamaleng (PFA). Hingga satu tahun kemudian, maka berdasarkan Tata Dasar GMIT,
pelayan Karel Kamaleng telah tiba saatnya dalam tugas, maka beliau dipindahkan,
dan pada tahun 1998, diganti oleh Pdt. Amelia Atalani, hingga tahun 2000,
susunan kemajelisannya mengalami pergeseran, yaitu :
- Pnt, Yohanis Lapaitukung masih tetap aktif
- Pnt. Imanuel Kamaleng diganti oleh : Pnt. Arkalaus Atakamau
- Pnt. Marthen Mautula diganti oleh : Pnt. Isak Legipada
- Pnt. Janres Manialou masih tetap aktif
- Delila Malailau (semas)
- Rosalina Kamaleng (semas)
- Yusak Mautula (Semas)
- Yusup Malaiwal (Semas)
- Darius Kamaleng (Koster)
Melihat berbagai kelemahan dan kefakuman pelayanan
yang sering terjadi, akibat kurangnya pelayan dan luasnya wilayah pelayanan,
maka pada tahun 2001 diadakan penambahan dalam tubuh kemajelisan.
1. Panitia Pembentukan WIPA :
1. Musa Mutpay
2. Isak Legipada – Nikson Lapailaka
3. Iranset Maurol
4. Imanuel Kamaleng
5. Yusup Malaitiba
6. Yohanis Lapaitukung
2. Terbentuknya Panitia :
Hari/tanggal, Senin, 11 Januari 2009 di Jemaat EXLESIA
Watakika
3. Hasil kerja panitia
1. Tanggal, 15 Maret 2009
2. Tanggal, 17 Maret 2009
3. Tanggal, 07 Mei 2009
4. Tanggal, 02 Juli 2009
5. Tanggal,
4. Komposisi Badan Harian:
1. Pdt. Marthen H. Lapaikoli
2. Yoel Songkai
3. Yerobeam Padalegi
4. Antonius Lapaimalai
5. Melkiur Kamaleng – Halence Lapai
5. Tanggal dan No SK : 25 April 2009 dan 012/SK/NS-GMIT/2009.
6. Panitia Pencanangan Papan WIPA :
EXLESIA yang terus berkembang dari masa ke masa
melintasi arus tantangan yang mengehebat dengan masa-masa pengembangan
tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)