Source : Dihimpun Dari Berbagai Sumber
Website Kristen
Oleh : Welem
Maniyeni (Leader and
Webmaster Refan Voice)
(
SEBUAH REFLEKSI DI DALAM MEMAHAMI MAKNA REFORMASI 1517 DI DALAM KONTEKS
PERINGATAN HARI REFORMASI 31 OKTOBER 2014 )
Setiap kali, ketika kita mendengar istilah
Reformasi, maka kita akan langsung diingatkan pada suatu peristiwa dalam
sejarah Gereja yang terjadi 497 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 31 Oktober 1517
sebagai momentum lahirnya "suatu pembaharuan secara rohani " seperti
yang diteriakkan di seluruh Eropa pada permulaan abad keenam belas. Hal apakah
yang menjadi begitu penting bagi kita sebagai orang percaya untuk selalu
memperingati & mengingat akan Hari Reformasi tersebut ?
Ketika kita mencoba untuk melihat kembali
catatan sejarah Gereja, kita akan melihat , menemukan dan menyadari Waktu
Kairos dari Allah yang secara jelas terjadi di dalam sejarah kehidupan kita
sebagai umat pilihan-Nya. Hal ini berarti bahwa di dalam sepanjang sejarah
Gereja, Allah memakai beberapa peristiwa sebagai kairos ( momentum ) untuk
memberikan suatu peringatan, pelajaran iman, teguran, pernyataan bagi umat
pilihanNya. Demikian pula ketika kita melihat bahwa Reformasi 31 Oktober 1517
tersebut berkembang dan akhirnya menjadi suatu gerakan yang besar dan merubah
kehidupan gereja dan orang percaya secara radikal, maka kita harus menyadari
bahwa Peristiwa Reformasi ini merupakan kairos, di mana di dalamnya Allah ingin
memberikan beberapa pelajaran iman yang penting bagi kehidupan umat pilihanNya.
Itulah sebabnya peringatan akan peristiwa Reformasi 497 tahun yang lalu akan selalu menjadi
penting untuk diperingati dan selalu relevan untuk dijadikan panduan di dalam
kehidupan kita hari ini.
Berbicara tentang Reformasi di dalam
kerangka berpikir seperti di atas, maka kita tidak hanya melihat bagaimana
Gereja yang bobrok diperbaharui (1513-1520), tatanan kehidupan social
masyarakat di Eropa yang diperbaiki (1522-1546), tetapi Bagaimana momentum
Reformasi yang terjadi 496 tahun yang lalu juga berbicara secara spesifik di
dalam kehidupan kita sebagai orang percaya di dalam abad empat puluh-an ini.
Itulah sebabnya di dalam menyambut hari Reformasi pada tanggal 31 Oktober 2014 ini, sebagai orang percaya, kita
diharapkan dapat menemukan makna Reformasi yang sesungguhnya di dalam kehidupan
kita sebagai orang percaya di tengah-tengah dunia yang penuh dengan berbagai
tantangan. Ada beberapa pokok penting yang perlu kita renungkan bersama-sama,
yaitu :
1.
Mengapa kita memerlukan Reformasi ?
Reformasi menjadi begitu penting dan semakin mendesak
bagi kehidupan orang percaya hari ini oleh karena 2 kondisi, antara lain:
a.
Kehidupan kita sedang berada di dalam
suatu transisi, yang ditandai dengan :
-
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi tinggi yang telah mengarahkan kita kepada pembentukan Christian
-cyberlife ( Kehidupan kita sebagai orang percaya di dalam dunia yang tidak
nyata ). Selain itu juga,
-
Lahirnya generasi baru ( yang lahir pada
tahun 1990 hingga saat ini ) yang disebut dengan "X Generation" yang
memiliki gaya hidup hidup, cara berpikir dan pengalaman rohani yang cenderung
didasarkan atas pemahaman & pengalaman pribadi ketika berinteraksi dengan
trend kebudayaan postmodernisme yang menjadi warna bagi abad 40 an ini.
-
Terjadinya berbagai situasi yang
unpredictable ( yang tidak dapat dimengerti dan diduga ) yang cenderung
membentuk suatu opini di dalam kehidupan orang percaya hari ini sebagai suatu
kehidupan yang selalu mempertanyakan "Di manakah Allah ? Mengapa Allah
tidak bertindak untuk membuat sesuatu menjadi lebih baik ?"
b.
Kehidupan kita sedang mengalami Krisis
yang besar, antara lain :
-
Krisis Pikiran : Kebanyakan dari kita
ketika mengenal Allah hanyalah sebatas apa yang dimengerti dan diterima secara
kala sehat, dan bukan di dasarkan atas pengalaman kita ketika bergaul dengan
Allah melalui FirmanNya dan penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari.
-
Krisis Emosi : Banyak orang yang hari ini
mengalami kekosongan jiwa, sehingga kehidupannya menjadi meaningless ( tidak
berarti apa-apa ) dan cenderung berpusat pada kemampuan diri sendiri dan bukan
kepada Allah.
-
Krisis Kehendak : Kehidupan kita yang
seringkali tidak mampu membedakan antara keinginan daging yang berorientasi
pada kehendak kita sebagai manusia berdosa dan kebutuhan rohani sebagai cermin
akan ketaatan terhadap kehendak Allah.
Berangkat dari 2 kondisi tersebut di atas, jelaslah
bagi kita bahwa tanpa reformasi yang sesungguhnya di dalam kehidupan kita
sebagai orang percaya, maka tidak akan mungkin kita memiliki kehidupan yang
berarti di dalam dunia ini.
2.
Jika Reformasi penting, maka Reformasi
yang seperti apakah yang kita butuhkan ?
Kebutuhan akan Reformasi yang sesungguhnya
ditengah-tengah kondisi zaman yang seperti ini begitu sulit didefinisikan dan
dijadikan pegangan. Tetapi dengan pemahaman yang sungguh akan keberadaan kita
dan kehendak Allah di dalam kehidupan kita, maka kita membutuhkan Reformasi
yang :
a.
Kembali kepada kebenaran Firman Tuhan
sebagai dasar satu-satunya dan otoritas tertinggi di mana di atas Firman
Tuhanlah kita membangun kehidupan ini ( Kolose 2:6-7). Di atas dasar Firman
Tuhan yang berotoritas inilah kita akan mampu menghadapi segala tantangan yang ada,
transisi yang terjadi dan krisis yang sedang melanda kehidupan kita saat ini.
b.
Berpegang pada kebenaran Allah dan hidup
di dalamnya serta senantiasa menjadi seorang yang siap mempertanggung jawabkan
iman kita berdasar pada kebenaran Allah ( 1 Timotius 4:13-16; 2 Korintus
4:2,5-7 ). Dengan demikian kita menjadi seorang percaya yang memiliki identitas
yang jelas dan pegangan yang benar di dalam kebenaran yang sejati.
c.
Menyadari dan mengakui keberadaan dan
kedaulatan Allah sebagai pernyataan iman yang tertinggi dalam kehidupan kita
sebagai orang percaya ditengah-tengah situasi yang mungkin saja tidak mendukung
pertumbuhan Rohani kita ( 2 Tim 1:12; Filipi 3:10; Roma 11:33-36 ).
Ketika kita sebagai orang percaya, memahami ke-3
kebutuhan di atas sebagai kebutuhan dasar dalam kehidupan rohani kita maka kita
sedang berada di dalam dinamika kehidupan Reformasi yang sesungguhnya.
3.
Bagaimana kita menghayati makna Reformasi
yang sesungguhnya ?
Kebutuhan akan Reformasi yang sesungguhnya akan
membawa kita untuk memasuki dimensi yang baru di dalam memperingati akan hari
Reformasi tahun 2014 ini, dimana kita tidak hanya memahami dan bersyukur
untuk pekerjaan Tuhan yang luar biasa bagi kehidupan orang percaya di Eropa,
496 tahun yang lalu; tetapi kita juga dibawa untuk melihat dan menghayati
spirit ( semangat ) dari momentum Reformasi pada tahun 1517 tersebut sebagai
dinamika yang hidup bagi kehidupan kita hari ini, ketika kita memperingati hari
Reformasi pada tahun 2014 ini.
Untuk menghayati spirit dari Reformasi tahun 1517 di
dalam konteks Reformasi tahun 2014 ini, kita akan melihat 4 semangat yang perlu kita
pelihara terus kobaran apinya sehingga tetap hidup dalam kehidupan kita dan
bersinar bagi kehidupan orang lain, yaitu :
a.
Spirit of realize ( Menyadari Realita
kepentingan anugerah Allah di dalam kehidupan kita )
Untuk menjadi seorang yang menyadari realita anugerah
Allah, kita harus mulai belajar untuk menyadari bahwa kehidupan ini Tidak
pernah terlepas dari Allah karena kehidupan kita didesain begitu rupa oleh
Allah untuk selalu bergantung kepadaAllah sehingga dengan demikiankehidupan ini
akan diatur mengikuti kehendak Allah, yang berhak memiliki dan menggunakan
hidup kita hari ini untuk kemuliaan bagi NamaNya semata ( Roma 12:1 )
b.
Spirit of offering ( Membawa kehidupan
kita di hadapan Allah ) Untuk menjadi seorang yang memiliki hidup yang berkenan
kepada Allah, kita harus belajar Untuk senantiasa menjalankan apa yang
dikatakan oleh Paulus di dalam Roma 12:1, yaitu :
-
Membawa kehidupan kita sebagai persembahan
yang hidup, kudus & yang berkenan pada Allah
-
Memberikan kehidupan yang terbaik, hati
yang paling suci dan pikiran yang paling murni di hadapan Allah.
c.
Spirit of Likeness ( Menjadi serupa dengan
Gambaran Kristus )
Kehidupan dalam semangat reformasi yang sesungguhnya
ditandai dengan kerinduan, ketekunan
dan harapan untuk menjadi serupa dengan gambaran
anakNya, di mana di dalamnya seorang
percaya akan menyesuaikan kehendaknya dengan kehendak
Allah, menjadikan rencana Allah
sebagai tujuan dari kehidupannya dan melihat pimpinan
dan petujuk Allah sebagai Kompas dalam
perjalanan kehidupannya ( Roma 8:29 ).
d.
Spirit of Change ( Mengalami perubahan
dalam kehidupan ini )
Kehidupan di dalam semangat Reformasi yang
sesungguhnya akan menjadikan kehidupan kita
Mengalami perubahan yang radikal, nyata dan
sungguh-sungguh, sehingga Perubahan tersebut
tidak hanya nampak dari perkataan, sikap kita saja,
tetapi lebih daripada itu, yaitu perubahan yang terjadi di dalam kehidupan kita
akan merubah kehidupan orang lain juga sehingga kehidupan kita akan dikenal
sebagai kehidupan yang memberikan dan membawa perubahan di dalam kehidupan
seseorang ( Roma 12:2 ). "Semangat Reformasi yang sesungguhnya"..
mungkin merupakan suatu refleksi yang patut kita pikirkan bersama ketika kita
memperingati Hari Reformasi pada tanggal 31 Oktober 2014. Bagaimana dengan kehidupan Rohani kita
hari ini ? Sudahkah semangat Reformasi yang sesungguhnya menjadi bagian dari
Dinamika kehidupan iman dan pertumbuhan Rohani kita hari ini ?
“YA TUHAN YESUS KIRANNYA DIUSIA REFORMASI
GEREJA KE – 497 ini AJARKANLAH KAMI AGAR KAMI DAPAT
MEREFORMASIHKAN IMAN PERCAYA KAMI”
0 komentar:
Posting Komentar