Kamis, 30 Oktober 2014

Artikel : REFORMASI YANG SESUNGGUHNYA

Source : Dihimpun Dari Berbagai Sumber Website Kristen
Oleh : Welem Maniyeni (Leader and Webmaster Refan Voice)

( SEBUAH REFLEKSI DI DALAM MEMAHAMI MAKNA REFORMASI 1517 DI DALAM KONTEKS PERINGATAN HARI REFORMASI 31 OKTOBER 2014 )

Setiap kali, ketika kita mendengar istilah Reformasi, maka kita akan langsung diingatkan pada suatu peristiwa dalam sejarah Gereja yang terjadi 497 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 31 Oktober 1517 sebagai momentum lahirnya "suatu pembaharuan secara rohani " seperti yang diteriakkan di seluruh Eropa pada permulaan abad keenam belas. Hal apakah yang menjadi begitu penting bagi kita sebagai orang percaya untuk selalu memperingati & mengingat akan Hari Reformasi tersebut ?
Ketika kita mencoba untuk melihat kembali catatan sejarah Gereja, kita akan melihat , menemukan dan menyadari Waktu Kairos dari Allah yang secara jelas terjadi di dalam sejarah kehidupan kita sebagai umat pilihan-Nya. Hal ini berarti bahwa di dalam sepanjang sejarah Gereja, Allah memakai beberapa peristiwa sebagai kairos ( momentum ) untuk memberikan suatu peringatan, pelajaran iman, teguran, pernyataan bagi umat pilihanNya. Demikian pula ketika kita melihat bahwa Reformasi 31 Oktober 1517 tersebut berkembang dan akhirnya menjadi suatu gerakan yang besar dan merubah kehidupan gereja dan orang percaya secara radikal, maka kita harus menyadari bahwa Peristiwa Reformasi ini merupakan kairos, di mana di dalamnya Allah ingin memberikan beberapa pelajaran iman yang penting bagi kehidupan umat pilihanNya. Itulah sebabnya peringatan akan peristiwa Reformasi 497 tahun yang lalu akan selalu menjadi penting untuk diperingati dan selalu relevan untuk dijadikan panduan di dalam kehidupan kita hari ini.
Berbicara tentang Reformasi di dalam kerangka berpikir seperti di atas, maka kita tidak hanya melihat bagaimana Gereja yang bobrok diperbaharui (1513-1520), tatanan kehidupan social masyarakat di Eropa yang diperbaiki (1522-1546), tetapi Bagaimana momentum Reformasi yang terjadi 496 tahun yang lalu juga berbicara secara spesifik di dalam kehidupan kita sebagai orang percaya di dalam abad empat puluh-an ini. Itulah sebabnya di dalam menyambut hari Reformasi pada tanggal 31 Oktober 2014 ini, sebagai orang percaya, kita diharapkan dapat menemukan makna Reformasi yang sesungguhnya di dalam kehidupan kita sebagai orang percaya di tengah-tengah dunia yang penuh dengan berbagai tantangan. Ada beberapa pokok penting yang perlu kita renungkan bersama-sama, yaitu :
1.       Mengapa kita memerlukan Reformasi ?
Reformasi menjadi begitu penting dan semakin mendesak bagi kehidupan orang percaya hari ini oleh karena 2 kondisi, antara lain:
a.       Kehidupan kita sedang berada di dalam suatu transisi, yang ditandai dengan :
-          Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi yang telah mengarahkan kita kepada pembentukan Christian -cyberlife ( Kehidupan kita sebagai orang percaya di dalam dunia yang tidak nyata ). Selain itu juga,
-          Lahirnya generasi baru ( yang lahir pada tahun 1990 hingga saat ini ) yang disebut dengan "X Generation" yang memiliki gaya hidup hidup, cara berpikir dan pengalaman rohani yang cenderung didasarkan atas pemahaman & pengalaman pribadi ketika berinteraksi dengan trend kebudayaan postmodernisme yang menjadi warna bagi abad 40 an ini.
-          Terjadinya berbagai situasi yang unpredictable ( yang tidak dapat dimengerti dan diduga ) yang cenderung membentuk suatu opini di dalam kehidupan orang percaya hari ini sebagai suatu kehidupan yang selalu mempertanyakan "Di manakah Allah ? Mengapa Allah tidak bertindak untuk membuat sesuatu menjadi lebih baik ?"
b.       Kehidupan kita sedang mengalami Krisis yang besar, antara lain :
-          Krisis Pikiran : Kebanyakan dari kita ketika mengenal Allah hanyalah sebatas apa yang dimengerti dan diterima secara kala sehat, dan bukan di dasarkan atas pengalaman kita ketika bergaul dengan Allah melalui FirmanNya dan penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari.
-          Krisis Emosi : Banyak orang yang hari ini mengalami kekosongan jiwa, sehingga kehidupannya menjadi meaningless ( tidak berarti apa-apa ) dan cenderung berpusat pada kemampuan diri sendiri dan bukan kepada Allah.
-          Krisis Kehendak : Kehidupan kita yang seringkali tidak mampu membedakan antara keinginan daging yang berorientasi pada kehendak kita sebagai manusia berdosa dan kebutuhan rohani sebagai cermin akan ketaatan terhadap kehendak Allah.
Berangkat dari 2 kondisi tersebut di atas, jelaslah bagi kita bahwa tanpa reformasi yang sesungguhnya di dalam kehidupan kita sebagai orang percaya, maka tidak akan mungkin kita memiliki kehidupan yang berarti di dalam dunia ini.
2.       Jika Reformasi penting, maka Reformasi yang seperti apakah yang kita butuhkan ?
Kebutuhan akan Reformasi yang sesungguhnya ditengah-tengah kondisi zaman yang seperti ini begitu sulit didefinisikan dan dijadikan pegangan. Tetapi dengan pemahaman yang sungguh akan keberadaan kita dan kehendak Allah di dalam kehidupan kita, maka kita membutuhkan Reformasi yang :
a.       Kembali kepada kebenaran Firman Tuhan sebagai dasar satu-satunya dan otoritas tertinggi di mana di atas Firman Tuhanlah kita membangun kehidupan ini ( Kolose 2:6-7). Di atas dasar Firman Tuhan yang berotoritas inilah kita akan mampu menghadapi segala tantangan yang ada, transisi yang terjadi dan krisis yang sedang melanda kehidupan kita saat ini.
b.       Berpegang pada kebenaran Allah dan hidup di dalamnya serta senantiasa menjadi seorang yang siap mempertanggung jawabkan iman kita berdasar pada kebenaran Allah ( 1 Timotius 4:13-16; 2 Korintus 4:2,5-7 ). Dengan demikian kita menjadi seorang percaya yang memiliki identitas yang jelas dan pegangan yang benar di dalam kebenaran yang sejati.
c.        Menyadari dan mengakui keberadaan dan kedaulatan Allah sebagai pernyataan iman yang tertinggi dalam kehidupan kita sebagai orang percaya ditengah-tengah situasi yang mungkin saja tidak mendukung pertumbuhan Rohani kita ( 2 Tim 1:12; Filipi 3:10; Roma 11:33-36 ).
Ketika kita sebagai orang percaya, memahami ke-3 kebutuhan di atas sebagai kebutuhan dasar dalam kehidupan rohani kita maka kita sedang berada di dalam dinamika kehidupan Reformasi yang sesungguhnya.
3.       Bagaimana kita menghayati makna Reformasi yang sesungguhnya ?
Kebutuhan akan Reformasi yang sesungguhnya akan membawa kita untuk memasuki dimensi yang baru di dalam memperingati akan hari Reformasi tahun 2014 ini, dimana kita tidak hanya memahami dan bersyukur untuk pekerjaan Tuhan yang luar biasa bagi kehidupan orang percaya di Eropa, 496 tahun yang lalu; tetapi kita juga dibawa untuk melihat dan menghayati spirit ( semangat ) dari momentum Reformasi pada tahun 1517 tersebut sebagai dinamika yang hidup bagi kehidupan kita hari ini, ketika kita memperingati hari Reformasi pada tahun 2014 ini.
Untuk menghayati spirit dari Reformasi tahun 1517 di dalam konteks Reformasi tahun 2014 ini, kita akan melihat 4 semangat yang perlu kita pelihara terus kobaran apinya sehingga tetap hidup dalam kehidupan kita dan bersinar bagi kehidupan orang lain, yaitu :
a.       Spirit of realize ( Menyadari Realita kepentingan anugerah Allah di dalam kehidupan kita )
Untuk menjadi seorang yang menyadari realita anugerah Allah, kita harus mulai belajar untuk menyadari bahwa kehidupan ini Tidak pernah terlepas dari Allah karena kehidupan kita didesain begitu rupa oleh Allah untuk selalu bergantung kepadaAllah sehingga dengan demikiankehidupan ini akan diatur mengikuti kehendak Allah, yang berhak memiliki dan menggunakan hidup kita hari ini untuk kemuliaan bagi NamaNya semata ( Roma 12:1 )
b.       Spirit of offering ( Membawa kehidupan kita di hadapan Allah ) Untuk menjadi seorang yang memiliki hidup yang berkenan kepada Allah, kita harus belajar Untuk senantiasa menjalankan apa yang dikatakan oleh Paulus di dalam Roma 12:1, yaitu :
-          Membawa kehidupan kita sebagai persembahan yang hidup, kudus & yang berkenan pada Allah
-          Memberikan kehidupan yang terbaik, hati yang paling suci dan pikiran yang paling murni di hadapan Allah.
c.        Spirit of Likeness ( Menjadi serupa dengan Gambaran Kristus )
Kehidupan dalam semangat reformasi yang sesungguhnya ditandai dengan kerinduan, ketekunan
dan harapan untuk menjadi serupa dengan gambaran anakNya, di mana di dalamnya seorang
percaya akan menyesuaikan kehendaknya dengan kehendak Allah, menjadikan rencana Allah
sebagai tujuan dari kehidupannya dan melihat pimpinan dan petujuk Allah sebagai Kompas dalam
perjalanan kehidupannya ( Roma 8:29 ).
d.       Spirit of Change ( Mengalami perubahan dalam kehidupan ini )
Kehidupan di dalam semangat Reformasi yang sesungguhnya akan menjadikan kehidupan kita
Mengalami perubahan yang radikal, nyata dan sungguh-sungguh, sehingga Perubahan tersebut
tidak hanya nampak dari perkataan, sikap kita saja, tetapi lebih daripada itu, yaitu perubahan yang terjadi di dalam kehidupan kita akan merubah kehidupan orang lain juga sehingga kehidupan kita akan dikenal sebagai kehidupan yang memberikan dan membawa perubahan di dalam kehidupan seseorang ( Roma 12:2 ). "Semangat Reformasi yang sesungguhnya".. mungkin merupakan suatu refleksi yang patut kita pikirkan bersama ketika kita memperingati Hari Reformasi pada tanggal 31 Oktober 2014. Bagaimana dengan kehidupan Rohani kita hari ini ? Sudahkah semangat Reformasi yang sesungguhnya menjadi bagian dari Dinamika kehidupan iman dan pertumbuhan Rohani kita hari ini ?

“YA TUHAN YESUS KIRANNYA DIUSIA REFORMASI GEREJA KE – 497 ini AJARKANLAH KAMI AGAR KAMI DAPAT MEREFORMASIHKAN IMAN PERCAYA KAMI”

0 komentar:

Posting Komentar